Advertisement
Indonesia memiliki potensi besar menjadi produsen halal dunia. Hal ini ditegaskan dalam Forum Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama yang digelar oleh LPNU Jawa Timur di Surabaya.
Ketua LPNU Jatim, H. Abdul Ghofur, menyebut bahwa produk halal Indonesia, terutama sektor makanan dan fesyen, memiliki daya saing tinggi di pasar Timur Tengah dan Asia.
“Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, kita seharusnya bukan hanya konsumen halal, tapi produsen utama dunia,” ujarnya.
Peran NU dalam Ekspor Halal
Forum ini menghadirkan pembicara dari Kementerian Perdagangan dan pelaku ekspor santri. Mereka membahas strategi ekspor halal berbasis komunitas NU, termasuk pelatihan ekspor bagi koperasi syariah dan UMKM.
Salah satu peserta, Siti Muniroh, pemilik produk kosmetik herbal, mengaku terbantu dengan bimbingan LPNU.
“Kami dibantu urusan perizinan, halal MUI, hingga akses ekspor ke Malaysia. Ini membuka peluang besar,” katanya.
Sinergi Ekonomi dan Dakwah
Menurut KH. Anwar Sadad, perwakilan PWNU Jawa Timur, ekspor halal bukan sekadar bisnis, tetapi bagian dari dakwah global.
“Setiap produk halal Indonesia yang beredar di luar negeri membawa pesan Islam rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Forum ini menghasilkan komitmen bersama untuk membentuk Halal Export Center NU di Surabaya guna menyiapkan 1.000 pelaku ekspor halal dalam tiga tahun ke depan.
