Iklan

Senin, 20 Oktober 2025, Oktober 20, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-25T06:13:16Z
Hikmah

Generasi Baru, Digital, dan Tantangan Kesetiaan Dakwah

Advertisement


Sebuah kajian menyebut bahwa kehadiran generasi baru (Gen Z dan milenial) yang sangat intens menggunakan internet (penetrasi hingga 98,6 %) menjadi tantangan sekaligus peluang bagi NU Kita pahami generasi ini ingin didengar, ingin dialog, bukan sekadar disuruh “menerima”. Maka dakwah yang hanya satu arah menjadi kurang resonan.

Hikmah yang dapat diambil: Dakwah harus menyesuaikan dengan gaya komunikasi generasi kini: cepat, visual, interaktif, relevan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, ini bukan berarti meninggalkan substansi keislaman; melainkan cara penyampaian yang disempurnakan. Misalnya membuat video pendek tentang bagaimana menjaga niat ketika bekerja, atau podcast ringan tentang etika digital ala Santri.

Selain itu, generasi muda harus dilibatkan aktif: mereka bukan hanya “konsumen dakwah” tapi “kontributor dakwah”. NU bisa membuka ruang bagi santri atau pemuda nahdliyyin untuk membuat konten podcast, vlog, animasi dakwah, dsb. Ini memperkuat sense of belonging dan menjangkau jangkauan yang lebih luas.

Hikmah akhirnya: perubahan zaman bukan hambatan untuk dakwah, melainkan pintu masuk baru. Bila kita bisa berdiri di antara tradisi dan inovasi — menghubungkan antara kitab kuning dan layar gadget — maka dakwah akan tetap hidup dan relevan.