Iklan

Selasa, 21 Oktober 2025, Oktober 21, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-25T06:03:30Z
Hikmah

Peran Pengurus Ranting NU di Era Modern Tantangan dan Peluang

Advertisement


Pengurus ranting Ranting Nahdlatul Ulama (setingkat desa/kelurahan) mungkin adalah ujung tombak keberadaan NU di akar rumput. Sebuah artikel menyebut: “Meski tantangan besar, pengurus ranting NU memiliki peluang besar untuk berperan aktif melalui berbagai strategi. Penguatan kaderisasi dengan pelatihan literasi digital dan manajemen organisasi menjadi kunci.”

Dari sini muncul dua sisi — tantangan dan peluang. Tantangan: arus modernisasi, mobilitas generasi muda, digitalisasi, serta potensi tergerusnya nilai-tradisi pesantren. Peluang: ranting bisa hadir sebagai motor perubahan sosial lokal — menjadi jembatan antara tradisi NU dan kebutuhan zaman.

Hikmah yang bisa diambil: firstly, bahwa menjadi pengurus di level ranting bukanlah tugas ringan, tetapi amanah besar. Mengelola jamaah, menggerakkan kegiatan keagamaan, sosial dan ekonomi di lingkungan terdekat — itu membutuhkan kapasitas manajemen, literasi, kreatifitas. Kedua, bahwa kesempatan untuk memperkuat ekonomi umat misalnya bisa dijalankan lewat program produktif di tingkat ranting: koperasi, UMKM berbasis NU, sinergi dengan program besar di atas.

Sebagai panduan operasional — ranting dapat menyusun program tahunan: pengajian rutin, pelatihan digital untuk remaja, usaha sosial dan ekonomi, kerjasama lintas lembaga. Dengan catatan: tetap berpegang pada nilai-moderasi NU: inklusif, berbasis budaya lokal, menjaga kerukunan.

Hikmah akhirnya: bahwa di era perubahan cepat, ranting NU bisa menjadi benteng perubahan positif. Jika diurus dengan baik, ranting bukan hanya “pos operasional” tapi menjadi transformator kebaikan. Maka pengurus kecil menjadi pahlawan besar.