Iklan

Rabu, 15 Oktober 2025, Oktober 15, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-25T05:58:16Z
Ekonomi SyariahHikmah

Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyyin dari Ketergantungan ke Pemberdayaan

Advertisement


Di NTB disebutkan salah satu tantangan NU adalah kemandirian ekonomi bagi warga nahdliyyin yang mayoritas menengah ke bawah. Ini menunjukkan bahwa selain aspek keagamaan dan dakwah, NU juga harus bergerak dalam ranah ekonomi umat.

Hikmah: Iman dan amal sosial tidak terpisah dari kebutuhan ekonomi. Bila umat hanya bergantung pada bantuan atau donasi, maka potensi pemberdayaan terbatas. Melalui koperasi, UMKM berbasis pesantren, pelatihan ekono­mi kreatif, NU bisa membantu santri dan nahdliyyin menjadi pengusaha kecil yang mandiri. Hal ini secara langsung memperkuat struktur sosial-ekonomi umat dan menjauhkan dari kemiskinan yang rawan eksploitasi.

Praktik nyatanya: pesantren bisa membuka unit usaha sebagai bagian dari lembaga pendidikan, lalu alumni pesantren yang punya keterampilan diarahkan untuk membuka usaha bersama. Pengurus NU kabupaten/kota bisa menggandeng lembaga keuangan syariah dan pemerintah daerah untuk program inkubasi ekonomi santri.

Hikmah akhir: Kemandirian ekonomi bukan hanya soal uang, tapi soal martabat. Ketika umat NU mampu berdiri pada kakinya sendiri, maka dakwah, pendidikan, sosial akan berjalan lebih kokoh dan tahan banting dalam perubahan zaman.