Iklan

Rabu, 15 Oktober 2025, Oktober 15, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-25T06:32:27Z
BeritaEkonomi SyariahHikmahNewsTerkini

Transformasi Ekonomi Berbasis Nilai dalam Dunia Dakwah Digital

Advertisement

Dalam sebuah tulisan dipaparkan bahwa portal keagamaan seperti NU Online bukan hanya harus adaptasi gaya, tetapi juga memikirkan ekonomi berbasis nilai (value-driven economy). “Solusinya bukan semata pada iklan — meski perlu. NU Online mesti merintis jalan baru: ekonomi berbasis nilai… gagasan e-course fiqh, kanal dakwah eksklusif… paket premium konsultasi keislaman…”

Dari sini kita tarik hikmah: Dakwah bukan selalu harus gratisan atau bergantung sumbangan saja; bisa juga dikemas secara profesional, dengan model bisnis yang halal dan berkelanjutan, sambil tetap menjaga prinsip keadilan, moderasi, dan manfaat yang menyeluruh. Ini penting agar lembaga keagamaan tidak hanya “bertahan” tapi “berdaya”.

Contoh aplikatif untuk komunitas NU misalnya: lembaga dakwah bisa membuka kelas online (e-learning) fiqh, kitab kuning, etika digital, dengan biaya ringan atau skema subsidi silang. Pendapatan disandingkan dengan program sosial: yang mampu bayar, sebagian hasilnya digunakan membiayai santri kurang mampu. Dengan demikian ekonomi dakwah menjadi simulator keberlanjutan.

Hikmah: nilai (value) menjadi kompas utama. Apabila dakwah dilengkapi dengan nilai kejujuran, kemanfaatan, pelayanan, maka ekonomi dakwah tidak akan terseok-seok tapi bisa eksis dan tumbuh. Sebaliknya, apabila cuma mengejar pasar tanpa orientasi nilai, risikonya adalah kehilangan ruh dakwah.